Wartawan Jepang Ini Kemungkinan Ditahan Pihak ISIS

Seorang wartawan perang lepas Jepang Kosuke Tsuneoka (47) kelahiran Nagasaki Jepang hilang di utara Irak setelah memasuki kota Mosul Irak tanggal 25 Oktober lalu.

Ada kemungkinan diculik oleh pihak Negara Islam Irak dan Suriah (ISIS).

“Pihak pemerintah sedang mencari tahu informasi lebih lanjut dan meminta bantuan Irak untuk mencarikan lebih lanjut keberadaan Tsuneoka tersebut,” ujar Menlu Jepang Fumio Kishida pagi ini, Selasa (1/11/2016).

Sementara Sekretaris Kabinet Yoshihide Suga pagi ini menekankan agar siapa pun warga Jepang tidak pergi ke Irak atau daerah berbahaya lainnya, apa pun alasannya karena sedang berperang saat ini.

Tsuneoka diketahui telah memasuki Mosul kota di utara Irak tanggal 25 Oktober lalu.

Twitternya tanggal 26 Oktober dan sejak itu tak ada kabar lagi.

Mosul direbut pihak ISIS dan mengalami peperangan dengan tentara Irak yang berusaha merebutnya kembali.

Ketegangan dan perebutan kota tersebut tampaknya menarik perhatian Tsuneoka untuk mewawancarai pihak-pihak terkait di sana.

Namun kemudian tak ada kabar lagi sejak 26 Oktober hingga kini dan ditakutkan diculik pihak ISIS.

Tsuneoka sendiri merasa dekat dengan pimpinan ISIS dan diakuinya dalam wawancara khusus dengan JIEF tanggal 21 Januari tahun lalu.

Sejak tahun 2000 Tsuneoka menjadi Mualaf karena sangat tertarik dengan isi Alquran yang dibacanya dengan terjemahan bahasa Jepang.

“Saya tak mengerti bahasa Arab. Tetapi dengan adanya Alquran yang berbahasa Jepang, saya bisa baca dan jatuh cinta dengan Islam sampai kini,” ujarnya.

Tsuneoka kelahiran Nagasaki tanggal 1 Juli 1969, lulusan Universitas Waseda Tokyo yang pernah menjadi wartawan Nagasaki TV itu, tahun 2009 mendapat penghargaan Perdamaian dan Kerjasama Jurnalis dari Peace & Cooperative Journalist Fund of Japan (PCJF).

Wartawan Jepang ini dapat berbahasa Chechen, Rusia dan Inggris.

Tugasnya sebagai wartawan juga pernah ke daerah perang di Chechnya and Afghanistan, Selatan Rusia.