Tahukah Ada Kelinci Berkimono di Jepang, Rayakan Pertumbuhan Anak Wanita

Hari ini Sabtu (25/2/2017) dan 4 Maret 2017 ada dua kelinci pakai kimono Jepang yang cantik dan lucu di Narita. Pengunjung bisa berfoto bersama, tentunya gratis.

“Benar, menyambut perayaan hina matsuri sekaligus dikreasikan dengan kelinci yang lucu dibuatlah Usahina, gabungan Usagi dan Hina (matsuri),” papar Okubo seorang petugas di tempat tontonan Narita Yume Bokujo (peternakan) di kota Narita, khusus kepada JIEF Sabtu ini (25/2/2017).

Pajangan kelinci pakai kimono khusus ini hanya dua hari saja yaitu hari ini dan tanggal 4 Maret mendatang.

Sang kelinci pakai kimono serta bunga-bungaan di telinganya sehingga membuatnya semakin lucu. Sikapnya yang dewasa, anteng, diam saja memperhatikan manusia manusia yang melihatnya, membuat para tamu semakin gemnes dan akhirnya minta berfoto bersama. Tahu muingkin dia lagi jadi stars di sana.

Yang mau berfoto bersama antara jam 13.30-14.00 di depan Furen Zoo Ba (plaza).

Kali ini tampaknya kelinci yang jadi kesayangan keluarga Jepang juga ingin anak-anaknya bertumbuh dengan baik nantinya dalam perayaan, festival (matsuri) Hina Matsuri tanggal 3 Maret mendatang.

Hina matsuri merupakan perayaan setiap tanggal 3 Maret di Jepang yang diadakan untuk mendoakan pertumbuhan anak perempuan. Keluarga yang memiliki anak perempuan memajang satu set boneka yang disebut hinaningyo sehingga sehing disebut Hina Matsuri (festival boneka).

Satu set boneka terdiri dari boneka kaisar, permaisuri, puteri istana (dayang-dayang), dan pemusik istana yang menggambarkan upacara perkawinan tradisional di Jepang.

Pakaian yang dikenakan boneka adalah kimono gaya zaman Heian. Perayaan ini sering disebut Festival Boneka atau Festival Anak Perempuan karena berawal permainan boneka di kalangan putri bangsawan yang disebut hiina asobi (bermain boneka puteri).

Walaupun disebut matsuri, perayaan ini lebih merupakan acara keluarga di rumah, dan hanya dirayakan keluarga yang memiliki anak perempuan, bukan perayaan hura-hura dengan segala kebisingannya di luar di masyarakat.

Sebelum hari perayaan tiba, anak-anak membantu orang tua mengeluarkan boneka dari kotak penyimpanan untuk dipajang. Sehari sesudah Hinamatsuri, boneka harus segera disimpan karena dipercaya sudah menyerap roh-roh jahat dan nasib sial.

Be the first to comment

Leave a Reply