Kisah Wartawati Jepang Dimata-matai Pasukan ISIS di Mosul Lewat Drone

Pasukan tentara Negara Islam Irak dan Suriah (ISIS) beserta mata-matanya ternyata sudah menggunakan drone untuk berbagai kegiatan termasuk memata-matai orang asing yang kendak masuk ke wilayahnya.

“Waktu Februari lalu saya ke Mosul dari Irak dan ternyata dimata-matai termasuk menggunakan drone,” kata Miyu Suzuki (27), wartawan Jepang khusus kepada JIEF, Kamis (14/9/2017).

Penggunaan drone bukan hanya memata-matai jarak jauh saja tetapi banyak fungsi yang bisa dilakukannya.

“Memang kelihatan menggunakan kamera tetapi ada benda kecil yang dibawanya juga. Seandainya benda tersebut bom dan dijatuhkan ke saya mungkin meninggal. Itu yang ditakutkan. Itu saja yang mengerikan. Jiwa kita terancam ke daerah perang seperti itu,” kata Miyu Suzuki.

Miyu Suzuki mengakui tugasnya memiliki risiko tinggi ke daerah ISIS. Tetapi saat itu dia hanya mau melihat sebuah museum yang berisi berbagai persenjataapian yang pernah dipakai saat perang oleh Irak dan ISIS dipamerkan di sana.

“Syukur lah semua lancar saat pulang tak ada masalah apa pun. Kebetulan ada teman juga warga Jepang yang menjadi kameraman untuk mengabadikan suasana di sana. Dia kebetulan ketemu di Siria sebelumnya,” kata Suzuki.

Sepulang ke rumahnya di Jepang baru lag Suzuki menceritakan kepada orangtuanya yang tentu saja kaget mendengar Suzuki ke tempat perang seperti itu.

“Kalau saya pamitan mau ke sana pasti dilarang orangtua,” kata Suzuki yang mengaku sudah memiliki seorang pacar di Jepang.

Lalu apakah pacar tidak kaget? Kapan menikah?

“Awalnya memang kaget setelah mengetahui saya suka ke daerah perang seperti Arab, Irak, Iran dan tempat ISIS. Tapi lama-lama terbiasa ya hanya bilang hati-hati saja ya kalau ke sana. Dia sendiri juga tidak ada perhatian sama Arab dan soal Islam sejak sebelum kenal saya,” kata Suzuki.

“Saya belum tahu akapan akan menikah, mungkin masih lama. Yang pasti tidak di tahun ini,” kata Suzuki sambil tersenyum.

Be the first to comment

Leave a Reply