Kikuo Matsuda Pembuat Pisau Terbaik dari Jepang Berminat Melebarkan Sayap ke Indonesia

Siapa yang tak kenal nama Kikuo Matsuda dari Kota Seki Perfektur Gifu. Dia adalah pebuat pisau terkenal di Jepang.

Kota Seki pun terkenal di Jepang dan banyak negara sebagai “kampungnya” pembuat pisau terkenal di Jepang.

Namun jumlah “jagoan” pembuat pisau sudah jauh semakin berkurang saat ini.

“Saya artis pembuat knife, bukan pisau dapur dengan teknologi tinggi, generasi kedua, belajar dari ayah saya sendiri,” kata Matsuda kepada JIEF, Kamis (18/1/2018) sebelum menuju Los Angeles sore ini untuk berpameran mulai tanggal 21 Januari mendatang.

Bentuk silang kurva melengkung dari baja dan materi khusus dari Jepang, dibuatlah knife karya khusus dengan ketajaman tinggi oleh artis top ini yang berpengalaman 48 tahun belajar membuat pisau khusus dari ayahnya sendiri.

Pekerjaan tangannya yang bebas (free hand) dengan suhu sekitar 1000 derajat Celcius, membuat pisau dengan tipe yang biasa dinamakan “Hamaguri-Ba” mendapatkan banyak pesanan dari luar negeri.

Dia telah berurusan dengan perusahaan besar seperti William Henry, SOG dan sebagainya.

Pada tahun 2007, kolaborasi istimewanya dengan SOG memiliki Best Collaboration Award di Atlanta Blade Show.

Matsuda juga mengikuti beberapa pameran di berbagai negara setiap tahun, baik di AS, Eropa, Rusia, China dan Taiwan.

“Saya belum pernah ke negara ASEAN termasuk Indonesia. Saya memang sudah memikirkan untuk ke Indonesia, tiba-tiba datang koresponden Tribunnews.com jadi semakin ingin saya ke Indonesia,” kata dia.

Mereknya memiliki kekuatan penjualan yang tinggi dan profil paling kuat di Jepang saat ini.

Harga pisaunya paling murah 30.000 yen per piece dan paling mahal hampir mencapai 400.000 yen.

“Tak ada yang satu juta yen memang. Tapi tergantung besar, jenis pembuatan, bahan dan sebagainya, bukan tidak mungkin bisa saja harga mahal segitu,” tambahnya.

Kini Matsuda ingin sekali ke Indonesia, kemungkinan tahun ini ke pulau Jawa terutama ke para pembuat pisau di Indonesia untuk bertukar pengalaman.

Be the first to comment

Leave a Reply