70 Persen Anak Muda Jepang Tak Mau Terlibat Latihan Sistem Penghakiman

Sebanyak 70% anak muda tidak mau ikut terlibat dalam sistim pelatihan penghakiman yang disediakan gratis untuk pengenalan dunia kehakiman di Jepang.

Hal ini terungkap dari survei yang dilakukan pihak kementerian kehakiman selama 8 tahun terakhir ini Jepang menyediakan upaya pelatihan gratis bagi para anak mudanya untuk mengenal lebih lanjuut mengenai sistim kehakiman di jepang, ternyata dari hasil riset sedikitnya 70% tidak berminat dan tak tertarik, tak mau terlibat dalam sistem penghakiman tersebut.

Kelompok Judge Net tersebut setiap tahun selalu melakukan pelatihan bagi sistim penghakiman kepada para anak muda Jepang tak terbatas kepada yang jurusan hukum atau tidak, bebas kepada umum semua lapisan masyarakat terutama kalangan muda untuk semakin memasyarakatkan soal hukum kepada anak mudanya.

“Sebetulnya sayang juga ya kalau banyak yang tidak tertarik hukum dan pengadilan. Saya berharap sistim penghakiman ini semakin memasyarakat dan meningkatkan kesadaran masyarakat terutama anak muda akan sistim penghakiman di Jepang,” papar pengacara Satoshi Oshiro dari Judge Net tersebut.

Sebanyak 1,060 orang ikut dalam survei dengan usia antara 18-25 tahun sejak akhir bulan lalu hingga Mei ini.

Ternyata 74% merasa keberatan sebagai hakim, ikut terlibat dalam sistim penghakiman, harus menanggung tanggungjawab yang berat tersebut dan merasa tidak percaya diri pula.

Lebih dari 41.2% mereka mengatakan bahwa hal ini telah pernah diperolehnya saat di SMA dulu.

Peserta wanita lebih tertarik kepada sistim penghakiman tersebut antara lain ada yang berkomentar, “Saya merasa nyata bahwa sistim berjalan dengan baik bila kita ikut serta di dalamnya dan rasanya memang penting pendidikan soal hakim ini untuk meningkatkan ilmu dan pengetahuan kita semua.”

Kenyataan hasil survei menunjukkan 59% bila dirinya ditujuk sebagai hakim, mereka menyatakan kalau bisa tidak mau jadi hakim Lalu 16% jelas menentang keras untuk menjadi hakim.

Sedangkan 19% kalau bisa menjadi hakim dan 6% menyatakan harus bisa menjadi hakim.

Umumnya anak muda Jepang tak mau menjadi hakim saat ini tampaknya seiring dengan pola umum anak muda Jepang saat ini yang kebanyakan pula tidak mau menanggung beban tanggungjawab yang besar di segala bidang, apalagi bidang hakim yang menyangkut jiwa dan kehidupan seseorang, lanjut pengacara itu lagi.

Be the first to comment

Leave a Reply